Selasa, 08 Maret 2016

Tugas 2 tentang etika dalam berbisnis

 TUGAS 2
ETIKA DI DALAM BERBISNIS
-          Pengertian Etika
     Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.  Etika sesorang juga bisa dilihat dari kebiasaan sehari hari seseorang.

-          Yang dilarang dalam kegiatan berbisnis
1.Menyembunyikan harga kini
          Dalam hal ini Rasulullah bersabda yang artinya:
“dari Thowus, dari Ibnu Abbas RA berkata: Bersabda Rasullullah SAW “Janganlah kamu menjemput para pedagang yang membawa dagangan mereka sebelum diketahui harga pasaran dan janganlah orang kota menjual barang yang diketahui orang desa”.Aku bertanya kepada Ibnu Abbas: “Apa yang dimaksud dari sabda Rosul? Jawab Ibnu Abbas,”Maksudnya,janganlah orang kota menjadi perantara bagi orang desa”.

2.Riba
        Dalam berbisnis hendaklah harus bersih dari unsur-unsur riba yang telah jelas-jelas dilarang oleh Allah.sebaliknya menggalakkan jual beli dan investasi.

3.Menipu
        Islam mengharamkan penipuan dalam semua aktivitas manusia,termasuk dalm kegiatan bisnis dan jual beli.memberikan informasi yang tidak benar, mencampur barang yang baik dengan buruk termasuk dalam kategori penipuan.

4.Mengurangi timbangan dan takaran
        Salah satu cermin keadilan adalah menyempurnakan timbangan dan takaran.inilah yang sring diulang dalan Al-Quran”Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar,dan timbanglah dengan neraca yang benar itulah lebih utama bagimu dan baik akibatnya.”

5. Mengukur Pembayaran Utang
        Islam yang mewajibkan sikap adil dengan melunasi utang jika sudah sanggup membayarnya,agar terlepas tanggungjawabnya.Jika seseorang mampu membiayai utang tetapi ia tidak melakukannya maka ia bertindak zalim.

6.Menjual Belikan yang Haram
        Barang yang diperjual belikan haruslah barang yang halal baik zat maupun sifat-sifatnya,bukan memperdagangkan barang-barang yang telah diharamkan oleh Allah.
7.Ihtikar
        Islam memberikan jaminan kebebasan pasar dan kebebasan individu untuk melakukan bisnis,namun islam melarang perilaku mementingkan diri sendiri,mengeksploitasi keadaan yang umumnya didorong oleh sifat tamak sehingga menyulitkan dan menyusahkan orang banyak.

8.Memakai sistem ijon
        Akad jual beli yang mengandung unsur-unsur gharar dapat menimbulkan perselisihan,karena barang yang diperjualbelikan tidak diketahui dengan baik sehingga dapat dimungkinkan mengandung unsur penipuan

-          Yang diperbolehkan dalam kegiatan berbisnis
1. Menggunkan niat yang tulus
        Dari Umar bin Khaththab, RA, Rassulullah SAW bersabda : sesungguhnya amal itu dinilai bila disertai dengan niat. Dan sesungguhnya masing-masing orang mendapatkan balasan dari perbuatannya sesuai dengan niatnya(Bukhari dan Muslim)

2. Al Qur’an dan Hadist sebagai pedoman
        Al Qur’an sebagai pedoman untuk manusia, termasuk dalam melakukan bisnis. Dalam surat Al Jaatsiyah ayat 20: Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

3. Meneladani akhlak Rasulullah SAW
        Rassulullah SAW bersabda : “Kamu semua tidak mungkin mempergauli orang lain dengan hartamu saja, tetapu hendaklah seseorang dari kamu semua mempergauli mereka dengan muka berseri-seri dan budi pekerti yang baik.” (Thabrani dan Baihaqi).

4. Melakukan Jual-Beli yang Halal
        Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Rasulullah SAW juga menganjurkan jual-beli yang halal dan sedapat mungkin menghindari syubhat, apalagi yang haram.

5. Melaksanakan keadilan
        Allah menganjurkan untuk berbuat adul dalam berbisnis dan kediatan lainnya. Dalam surat Ar Rahman ayat 9,Al An’am ayat 152, Al Israa’ ayat 35, Huud ayat 85,dan surat Al A’raaf ayat 85 menjelaskan bahwa kita harus berbuat keadilan dalam berbsnis.

6 Melaksanakan kejujuran
        Rasulullah SAW bersabda :  pedagang yang jujur dan dapat dipercaya termasuk golongan para nabim orang yang benar-benar tulus dan para syuhada.(Tirmidzi, Darimi dan Daraqutni)

7. Menepati janji
        Rasulullah SAW berkata :”Engkau telah membuatku resah, aku berada disini menunggumu”(Abu Daud).     Saat Rasulullah resah menunggu sahabatnya yakni Abdullah Bin Abdul Hamzah karena 3 hari terlupa untuk mengantar Rasulullah untuk melakukan tugas kenabiannyam dan Rasulullah SAW menepati janjinya selama 3 hari menunggu di tempatnya tersebut.
8. Menunaikan Hak
9. Menuliskan Muamalah yang Tidak Tunai
10. Menggunakan Barang Tanggungan
11. Menggunakan Persetujuan Kedua Belah Pihak
12. Bertawakal kepada Allah
13. Melipatgandakan Harta
14. Mengingat Allah
15. Saling Menolong dalam Bisnis
16. Bekerja dengan Baik
17. Bersyukur kepada Allah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar